Kamis, 14 Oktober 2010
Harga Bawang Merah di Brebes Turun
Harga bawang merah di Brebes berangsur-angsur turun. Selain akibat dimulainya panen raya, hal itu juga diperkirakan akibat masuknya bawang impor. Sejumlah petani mengeluh rugi, akibat penurunan harga tersebut.
Tarsono (59), petani di Kelurahan Padasugih, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Rabu (18/6) mengatakan, memasuki musim panen, harga bawang merah turun. Sebelumnya, harga bawang merah kering dari petani mencapai Rp 10.000 hingga Rp 11.000 per kilogram, namun saat ini hanya Rp 9.000 per kilogram.
Begitu pula, penjualan dengan sistem tebas juga turun. Biasanya nilai tebas bawang merah dari lahan seluas 1.000 meter persegi dapat mencapai sekitar Rp 7 juta, namun saat ini hanya Rp 5 juta.
Menurut Tarsono, penurunan harga bawang merah menyebabkan petani tidak dapat menikmati panen. Pasalnya, hasil yang diperoleh tidak sebanding dengan tingginya biaya produksi, terutama pengadaan bibit dan biaya pembelian pupuk. Saat ini, harga bibit naik da ri Rp 1,5 juta menjadi Rp 2,2 juta per kwintal.
Untuk mengolah bawang merah seluas 1.000 meter persegi, ia menghabiskan sekitar Rp 6 juta. Dari lahan tersebut, dihasilkan sekitar enam kwintal bawang merah kering. Kalau harga bawang merah mencapai Rp 11.000 per kilogram ya petani dapat upah (hasil), te tapi kalau hanya Rp 9.000 per kilogram, petani rugi, ujarnya.
Wasiah (55), petani lainnya mengatakan, selama ini petani tidak memiliki posisi tawar terhadap harga bawang merah. Setiap memasuki musim panen, harga bawang selalu turun.
Menurut dia, panen kali ini terhitung masih awal. Diperkirakan harga bawang merah masih akan turun, seiring dengan semakin banyaknya petani yang panen.
Albiyah (50), pedagang bawang merah di Pasar Induk Bawang Merah Klampok Brebes mengatakan, penurunan harga bawang merah terjadi sejak tiga hari lalu. Harga bawang merah kualitas pertama turun dari Rp 11.000 menjadi Rp 9.000 per kilogram, harga bawang mera h kualitas kedua turun dari Rp 9.000 menjadi Rp 8.000 per kilogram, sedangkan harga bawang merah kualitas ketiga turun dari Rp 8.500 menjadi Rp 7.500 per kilogram.
Menurut dia, penurunan harga bawang merah akibat melimpahnya pasokan. Saat ini, panen mulai berlangsung di sejumlah wilayah di Brebes, seperti Kecamatan Larangan, Brebes, dan Tanjung. Selain itu, pasokan bawang melimpah karena masuknya bawang merah impor. Padahal di sisi lain, permintaan bawang turun, akibat menurunnya daya beli masyarakat.
Wakil Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Brebes, Masrukhi Bachro mengatakan, penurunan harga bawang lebih disebabkan dampak psikologis masuknya bawang impor, daripada meningkatnya kuantitas pasokan bawang di pasaran. Oleh karena itu, pemerinta h harus mengawasi impor bawang merah ke Brebes, diantaranya dengan menerbitkan peraturan daerah mengenai distribusi bawang merah.
Selain itu, petani harus melakukan efisisensi agar biaya produksi dapat ditekan. Mereka juga harus memperkuat lembaga kelompok tani, agar posisi tawar petani kuat. Selama ini, rata-rata produksi bawang merah di Brebes mencapai 180.000 hingga 200.000 ton per tahun, dengan luas lahan sekitar 25.000 hektar.
http://www.infogue.com/viewstory/2008/06/19/harga_bawang_merah_di_brebes_turun/?url=http://www.kompas.com/read/xml/2008/06/18/1826190/harga.bawang.merah.di.brebes.turun
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar