Kamis, 14 Oktober 2010

Petani Cabe Mengeluh


Sementara itu, meski harga cabe di pasaran cukup tinggi, namun petani cabe di desa Bangli, Baturiti, Tabanan, mengeluhkan harga cabe yang di bawah dari harga pasaran. Akibatnya petani cabe mengaku merugi jutaan rupiah. Meski harga cabe di pasaran cukup tinggi, namun petani cabe di desa Bangli, Baturiti, Tabanan, mengeluhkan harga cabe masih di bawah harga pasaran, sehingga para petani cabe tersebut mengalami kerugian hingga jutaan rupiah. Kerugian petani cabe ini, selain faktor cuaca yang tidak menentu, harga cabe yang tidak stabil dipasaran, pun turut menjadi salah satu penyebab utama petani cabe mengalami kerugian. Akibat cuaca yang tidak menentu, mengakibatkan buah cabe para petani banyak yang rusak, sehingga berpengaruh pada harga cabe. Sedangkan harga cabe yang tidak stabil, misalnya cabe di beli dengan harga 10 ribu hingga 20 ribu rupiah per kilo gramnya, di pasaran harga cabe tersebut mencapai 35 ribu rupiah hingga 40 rupiah per kilo gram nya. Menurut seorang petani cabe, ni made bejug, tanaman cabenya banyak yang rusak, akibat curah hujan yang cukup tinggi, sehingga ia mengalami kerugian. Petani cabe di desa Bangli – Baturiti – Tabanan ini, berharap kepada pemerintah daerah, agar memperhatikan para petani cabe, mengingat semua kebutuhan petani, seperti mahalnya pupuk, serta adanya standarisasi harga cabe di pasaran, sehingga kerugian para petani cabe ini dapat diminimalisir.

http://dewatatv.tv/2010/07/petani-cabe-mengeluh/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar